Efek Buruk Mobil Listrik Sering Pakai Fast Charging

Volkswagen Kejar Setoran Bangun 25 Ribu Titik Pengisian EV di Dunia (Driven)

JAKARTA, AVOLTA – Mengisi daya baterai, termasuk pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV) menggunakan fasilitas fast charging, tentu sangat menyenangkan karena tidak harus menunggu lama. Dalam waktu singkat, sekitar kurang dari 1 jam baterai sudah terisi dan mobil bisa diajak menjelajah lagi.

Tapi tahukan Anda kalau sering menggunakan fasilitas fast charging, akan berdampak buruk, terutama bagi kesehatan baterai. Maka dari itu, Product Planning PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia, Danang Wiratmoko menyarankan kepada para pengguna mobil listrik untuk terbiasa pakai normal charging.

“Tentunya dengan perangkat yang sudah disediakan oleh pabrikan maka itu jauh lebih aman. Menggunakan fast charging boleh-boleh saja asal jangan terlalu sering,” ujat Danang belum lama ini di Jakarta.

Terlalu sering pakai fast charging, lanjut Danang Kesehatan baterai akan cepat berkurang karena mendapatkan suplai listrik lebih besar dari biasanya.

Meski demikian, pabrikan sudah meminimalisir terjadinya kerusakan baterai dengan teknologi temperature regulation di sistem kontrol baterai, tapi lebih baiknya didukung juga dengan cara lain.

“Salah satunya mengisi daya menggunakan fasilitas yang biasa saja, tidak harus fast charging terus-terusan,” tutur Danang.

CATEGORIES
TAGS