Volkswagen Terancam di Negeri Sendiri, Pabrik Bakal Tutup

JAKARTA, AVOLTA – Industri otomotif Eropa kini tengah mengalami kondisi yang tak menentu. Bahkan, hal tersebut berimbas kepada salah satu raksasa, yaitu Volkswagen yang tengah menghadapi badai krisis.

Disitat dari Reuters, kesuksesan Volkswagen yang selama ini mengandalkan kolaborasi erat dengan pengusaha, serikat pekerja, dan pemerintah terancam rusak. Penyebabnya, tentu saja hilangnya akses energi murah dari Rusia, hubungan dagang dengan Cina yang tak menentu, dan hancurnya hubungan pekerja yang selama ini menjadi ciri khas operasi bisnis dari Volkswagen.

CEO Volkswagen, Oliver Blume dalam wawancaranya bersama surat kabar Bild am Sonntag, mengatakan, kini pasar Eropa semakin mengecil. Namun, merek yang hendak bermain di Benua Biru ini semakin banyak.

“Penjualan mobil di Eropa menurun, sementara di saat yang sama, kompetitor baru dari Asia dengan gencar memasuki pasar ini,” tegasnya.

Melihat kondisi tersebut, Volkswagen dikabarkan tengah berusaha untuk mengatasi krisis keuangannya. Namun, konsekuensi yang harus dibayar cukup tinggi, yaitu penutupan beberapa pabrik di Jerman.

Tak hanya itu, jaminan pekerjaan di enam pabrik lainnya juga terancam dicabut. Langkah ini diambil untuk mendukung program penghematan biaya senilai 10 miliar euro atau setara Rp 172 triliun.

Penutupan pabrik Volkswagen, dan hilangnya jaminan pekerjaan tentu saja bisa berdampak buruk bagi perekonomian Jerman, terutama di sektor industri otomotif.

Sementara itu, belum diketahui pasti, pabrik Volkswagen mana yang akan ditutup.

CATEGORIES
TAGS