Perang Harga, Diler Mobil di Cina Rugi Ratusan Triliun

Merek Mobil Listrik China Lebih Pilih Thailand untuk Investasi (Reuters)

JAKARTA, AVOLTA – Perang harga yang terjadi di pasar Cina ternyata memiliki dampak cukup buruk bagi industri. Bahkan, situasi tersebut dirasakan oleh para diler di Tiongkok, karena harus menderita kerugian gabungan hingga US$ 19,6 miliar atau Rp 296,6 triliun hingga Agustus 2024.

Disitat dari Asia Nikkei, Asosiasi Dealer Otomotif Cina (CADA), yang terdiri dari diler independen dan afiliasi produsen mobil menyerahkan laporan darurat kepada pemerintah, mengenai situasi tersebut.

Banyak para pedagang mobil di Negeri Tirai Bambu menderita kerugian besar, dan berjuang untuk bertahan dalam bisnisnya. Tingkat persediaan yang tinggi disebabkan oleh kombinasi belanja konsumen yang lemah, dan tekanan dari produsen mobil untuk menimbun kendaraan.

Dengan begitu, diler yang kekurangan uang, terpaksa harus menjual unitnya dengan diskon besar. Sementara itu, perang harga yang terjadi menyebabkan diler menjual mobil di bawah harga grosir, sehingga kerugian semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kendaraan yang dijual.

Sedangkan CADA juga berpendapat, sebagian besar perusahaan swasta akan mendapatkan manfaat dari perluasan dukungan keuangan dan insentif bagi pembeli mobil.

Selain itu, dalam laporan tersebut, CADA juga menyarankan kepada pemerintah untuk memberikan perintah kepada lembaga keuangan untuk mendukung distributor dengan pinjaman.

Tujuannya, pemberi pinjaman dan diler mobil dapat bekerja sama untuk menstabilkan harga pasar, tulis laporan itu.

CATEGORIES
TAGS