Perang Diskon Mobil Listrik di Thailand Diprotes Konsumen

Suasana diler BYD di Cina. (ChinaDaily)

BANGKOK, AVOLTA – Produsen otomotif asal Cina, khususnya yang menjual kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) menciptakan tren baru di industri otomotif global, yakni perang harga dan diskon. Selain terjadi di Tiongkok dan Indonesia, terbaru viral di Thailand.

Melansir Nikkei Asia, Selasa (17/9/2024) pabrikan BYD yang memberikan diskon besar-besaran kepada konsumen, justru diprotes pembeli. Pabrikan Tiongkok ini menawarkan diskon hingga 340.000 baht atau setara dengan Rp157 jutaan.

Maka dari itu, jika pinjaman bank dan subsidi pemerintah sebesar 100.000 baht atau setara Rp46 jutaan, maka SUV listrik itu dijual 1,19 juta baht atau setara Rp471 jutaan. Bahkan model terbaru Atto 3 yang dirilis awal tahun ini harganya menjadi di bawah 1 juta baht atau setara dengan Rp463 jutaan.

Alhasil banyak konsumen mobil listrik di Thailand merasa dirugikan dan cemas, setelah melihat penurunan harga yang signifikan. Situasi ini bukan hanya mengganggu pasar, justru memicu rasa ketidakpuasan di kalangan konsumen yang merasa ditipu.

Ungkapan kekecewaan disampaikan oleh salah satu konsumen yang membeli BYD Atto 3 pada Januari 2023. Menurut Darakorn, perang diskon mobil listrik membuat nilai mobil jatuh lebih jauh dari yang diharapkan.

“Saya diberi tahu bahwa harganya akan naik dalam dua bulan, setelah subsidi pemerintah berakhir,” kata Darakorn, konsumen BYD Atto 3.

CATEGORIES
TAGS