Efek Mobil Cina, Volkswagen Tutup Pabrik di Jerman

JAKARTA, AVOLTA – Volkswagen berencana untuk menutup salah satu pabrik tertuanya di Jerman, yang telah beroperasi selama 87 tahun. Pertimbangan ini, dilakukan demi mengurangi biaya di tengah persaingan dari merek kendaraan listrik (EV) Cina.

Disitat dari CNN International, selain pertimbangan untuk menutup pabriknya di Jerman, Volkswagen juga juga tengah mencoba mengakhiri perjanjian perlindungan tenaga kerja dengan serikat pekerja yang telah berlaku sejak 1994. Hal tersebut, guna mempertahankan masa depan perusahaan.

Dijelaskan CEO Volkswagen Group, Oliver Blume, industri otomotif di Eropa berada dalam situasi serius, sehingga pihaknya harus segera mengambil keputusan untuk mengejar ketinggalan dengan merek dari Tiongkok.

“Lingkungan ekonomi menjadi lebih sulit, dan pesaing baru mulai masuk pasar Eropa. Jerman khususnya sebagai lokasi manufaktur semakin tertinggal dalam hal daya saing,” ujar Blume.

Sementara itu, Volkswagen sendiri telah melakukan pemotongan biaya sebesar 10 miliar euro pada akhir tahun lalu. Selain itu, produsen juga telah kehilangan pasar terbesarnya, yaitu Cina.

Pada paruh pertama 2024, pengiriman mobil ke pelanggan di Negeri Tirai Bambu telah menurun 7%, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kondisi ini, memang menjadi dampak dari kalah bersaingnya Volkswagen dengan pabrikan lokal, seperti BYD. Sehingga, kondisi ini tentunya berimbas kepada kondisi pasar di Benua Biru.

CATEGORIES
TAGS