Tesla Lobi Kanada Soal Tarif Impor EV dari Cina


JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah Kanada akan menerapkan tarif 100% untuk semua mobil listrik yang diimpor utuh dari Cina. Langkah ini dilakukan untuk menjaga agar industri otomotif di negara tersebut tetap stabil, tidak terpengaruh oleh invasi pabrikan Tiongkok.

Tarif baru ini dijadwalkan berlaku mulai 1 Oktober 2024, dan akan berdampak pada pabrikan otomotif yang punya pabrik di Cina. Salah satunya, yaitu Tesla Inc yang notabene merek Ameriika dengan memiliki fasilitas perakitan di Shanghai dan ekspor ke banyak negara.

Guna mengantisipasi hal yang buruk, Tesla mencoba melakukan negoisasi dengan pemerintah Kanada agar mobil listrik yang diproduksi di Shanghai tidak dikenakan tarif impor 100%.

Mengutip Reuters, Sabtu (31/8/2024), sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, Tesla menginginkan tarif yang serupa dengan yang diterapkan oleh Uni Eropa (UE). 

Diketahui, Pada bulan ini, UE telah melunakkan sikapnya terhadap Tesla dengan menetapkan tarif 9% untuk kendaraan yang diproduksi di Cina, dibandingkan dengan 36,3% untuk EV lainnya yang diimpor dari Tiongkok.

Permintaan Tesla untuk tarif yang lebih rendah ini mencerminkan pendekatan pragmatis perusahaan dalam menghadapi regulasi internasional yang ketat.

Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland, yang bertanggung jawab atas kebijakan tarif disebut menolak berkomentar. Meskipun Tesla belum mengungkapkan jumlah kendaraan yang diekspor dari Cina ke Kanada, data menunjukkan bahwa sedan Model 3 dan crossover Model Y sedang dikirim dari Shanghai ke Kanada.

Sementara UE hanya mempertimbangkan subsidi langsung dalam menentukan tarif untuk Tesla, Kanada dan Amerika Serikat juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kapasitas berlebih industri, kebijakan non-pasar, serta standar lingkungan dan tenaga kerja, menurut sumber tersebut.

CATEGORIES
TAGS