Mercedes-Benz Mau Tekan Biaya Produksi Baterai EV

EQ Power: Vorserie des Plug-in-Dieselhybrids ist gestartet: Nächster Meilenstein bei der Elektrifizierung: Plug-in-Hybride mit Diesel-Technik kommen
EQ Power: launch of preproduction of plug-in diesel hybrid: Next milestone in electrification: plug-in hybrids with diesel technology are coming

STUTTGART, AVOLTA – Biaya produksi baterai kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) selama ini menjadi faktor utama penyebab harga jual EV menjadi mahal. Para produsen otomotif pun berupaya menghadirkan inovasi terbaru untuk mereduksi biaya perakitan, agar banderol mobil listrik bisa lebih murah.

Salah satu pabrikan yang punya konsentrasi ke arah itu, yakni Mercedes-Benz. Produsen asal Jerman ini berupaya menurunkan biaya produksi baterai EV lebih dari 30 %, dengan menerapkan berbagai inovasi.

“Ini merupakan ambisi kami untuk turut berperan dalam bidang teknologi mobilitas elektrik. eCampus membawa kami lebih dekat dengan tujuan ini. Pekerjaan yang dilakukan di sini akan membantu mengurangi biaya baterai lebih dari 30 % dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Ketua Dewan Pengurus Mercedes-Benz Group AG Ola Kallenius, dalam siaran resmi, Kamis (11/7/2024).

Langkah yang dilakukan oleh Mercedes-Benz, yaitu menghadirkan eCampus di markasnya yang berlokasi di Stuttgart-Unterturkheim, Jerman. Tempat ini merupakan sebuah fasilitas yang dibangun untuk mengembangkan komposisi sel baterai dan optimasi proses produksi.

Fasilitas tersebut akan digunakan Mercedes-Benz untuk mengembangkan baterai sel yang memiliki kepadatan energi tinggi, yang bisa ditingkatkan hingga 900 Wh/l. Sel tersebut dikembangkan dari lithium ion berbasis komposit silikon dan katoda bebas kobalt.

Mercedes-Benz pun optimistis produksi sel tersebut berdampak besar terhadap kualitas baterai. Maka dari itu, untuk mendukung riset dan pengembangan baterai dan sistem kemudi kendaraan listrik, pabrikan berencana menggelontorkan investasi senilai 14 miliar euro untuk fasilitas tersebut.

CATEGORIES
TAGS