Keterbatasan Lahan Jadi Tantangan Besar SPKLU

Pemerintah Tambah 10 SPKLU di Indonesia Timur (Dok PLN)

TANGERANG, AVOLTA – Kendaraan listrik (electric vehicle/EV) akan menjadi masa depan industri otomotif di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu yang harus dipersiapkan selain mobil, tentunya infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Dalam hal ini, PLN (persero) sebagai perusahaan pelat merah punya kewajiban membangun jaringan SPKLU di Indonesia. Akan tetapi, tidak mudah untuk mengembangkan fasilitas ini, seperti diungkapkan Direktur Retail dan Niaga PT PLN (persero) Edi Srimulyanti.

Menurut dia, tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan lahan. Sebab, pengisian daya kendaraan listrik memakan waktu cukup lama dan perlu lahan parkir untuk mobil lain menunggu antrean.

“Kendalanya tidak ada, tetapi karena charging station ini butuh lahan untuk tempat parkir walaupun tidak besar hanya seukuran dimesi mobil pada umumnya, kita harus cari. Maka ini jadi tantangan kami soal ketersediaan lahan,” ujat Edi di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Tidak berhenti sampai disitu, PLN terus berusaha mencari pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama menyediakan SPKLU. Kolaborasi ini bakal menjamin ketersediaan listrik dan pengenaan tarif daya yang lebih murah.

“Kami butuh kolaborasi dengan stakeholder seperti tempat parkir di kantor-kantor, mall, dan lain-lain, kami siap berkolaborasi untuk menyiapkan charging stationnya,” kata Edi.

CATEGORIES
TAGS