Infrastruktur Masih Jadi Kilah Progres EV Indonesia

Presiden Joko Widodo saat inspeksi fasilitas cas cepat PLN, jelang KTT G20, Bali. (Antara)

JAKARTA, AVOLTA – Perkembangan industri kendaraan listrik sudah semakin bergerak cepat. Namun, memang masih ada catatan terkait kendala dan tantangan, yaitu ketersedian infrastruktur di Tanah Air.

Hal tersebut, ditegaskan oleh Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat forum diskusi Dialog Industri Otomotif Nasional, Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di GIIAS 2024, ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/7/2024).

Bahkan, Kukuh juga mengatakan, pemerintah perlu lebih aktif terkait menggenjot pertumbuhan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

“Soal EV misalnya, industri otomotif ini selalu siap, namun kendala dan tantangannya masih persoalan seputar infrastruktur,” ujar Kukuh.

Lanjut Kukuh, infrasturktur yang memadai memang jadi faktor krusial, agar penggunaan kendaraan listrik bisa lebih maksimal dan efektif.

Dengan adanya infrastruktur yang lengkap, terutama jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersedia secara meluas, maka peraliah kendaraan listrik akan leb ih praktis. Selain itu, konsumen atau masyarakat juga tentunya akan lebih tertarik memiliki sebuah mobil listrik, ataupun plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Sementara itu, penerapan strategi multi pathway, yang memang juga digaungkan oleh pabrikan Jepang terkait pengembangan kendaraan listrik juga tetap memiliki tantangan. Kembali lagi, hal tersebut tentu saja berkaitan erat dengan keseriusan pemerintah, untuk bisa terus mendorong penggunaan kendaraan listrik.

“Tantangannya ternyata ada di ketersediaan bahan baku etanol seperti tebu, di sini pabrik tebunya sudah tua. Kalau ada, bukan diremajakan, malah jadi museum<” tegas Kukuh.

“Kita juga import puluhan juta ton gula, ada ketakutan kalau tebunya dipakai untuk bio etanol, untuk gula bagaimana? Kan harusnya berjalan beriringan. Artinya tantangannya tidak hanya di EV saja, di energi alternatif lainnya juga punya tantangannya,” tukasnya.

CATEGORIES
TAGS