Indonesia Dorong Jepang Tambah Investasi EV

Produksi Mitsubishi X-force di pabrik Cikarang, Jawa Barat. (MMKSI)

JAKARTA, AVOLTA – Kerja sama Indonesia dan Jepang di berbagai lini industri terus diperkuat, termasuk salah satunya otomotif. Bahkan, pemerintah terus mendorong Negeri Sakura ini menambah investasi, terkhusus di segmen kendaraan listrik.

Hal tersebut, dikatakan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Ken Saito, di Tokyo, pekan lalu.

Terkait kerja sama di bidang otomotif, Agus memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan otomotif Jepang yang hingga saat ini terus melakukan kegiatannya dengan baik dan positif, termasuk dalam melakukan pendalaman struktur dengan melibatkan IKM dalam ekosistem produksi otomotif di Indonesia.

Melihat kondisi yang positif tersebut, Menperin mendorong peningkatan kerja sama untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, Menperin juga memaparkan peluang besar kepada industri otomotif Jepang untuk berpartisipasi mengisi gap consumption per capita untuk produk otomotif.

Proses peluncuran produksi perdana Toyota Kijang Innova Zenix di pabrik TMMIN, Karawang, Jawa Barat. (TMMIN)

“Saat ini rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk. Saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama bisa didorong untuk mencapai 150/1000. Karenanya, saya mengharapkan produk mobil dari Jepang dapat mengisi gap tersebut,” ujar Agus, dalam keterangan resmi, ditulis Senin (24/6/2024).

Menanggapi peluang kerja sama industri otomotif dengan Indonesia, Ken Saito mengatakan, pihaknya mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang.

Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia menjadi keuntungan bagi kedua negara.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Kami mendukung secepatnya diskusi mengenai isi kerja sama yang lebih detail di tingkat direktur jenderal,” tegasnya.

Dalam hal kerja sama SDM, Menteri Saito menyampaikan bahwa saat ini sedang berfokus pada pengembangan SDM di industri otomotif.

“Pelatihan SDM juga penting bagi pengembangan SDM generasi berikut. Untuk itu, perlu tindak lanjut untuk membahas rencana tersebut secara lebih detail,” pungkasnya.

CATEGORIES
TAGS