Bos Baru Honda Masih Percaya Hybrid di Indonesia

JAKARTA, AVOLTA – Pabrikan otomotif asal Jepang banyak yang tidak sejalan dalam menjalankan program elektrifikasi dengan merek dari Cina, Korea Selatan, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS). Salah satunya Honda yang belum mau berlaih ke mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor (HPM) Shugo Watanabe mengatakan, persaingan kendaraan elektrifikasi di Indonesia begitu ketat, terutama di segmen mobil listrik yang sudah diramaikan merek mobil Cina Wuling, Chery dan terakhir BYD.

Menurut Watanabe, pasar otomotif Indonesia untuk segmen mobil elektrifikasi sangat agresif dalam beberapa tahun terakhir. Menurut pria asal Jepang itu, Indonesia memiliki potensi untuk kendaraan elektrifikasi, namun butuh waktu buat langsung ke mobil listrik murni.

“Teknologi hybrid yang akan menjadi jembatan menuju mobil listrik di Indonesia di masa mendatang,” jelas Watanabe belum lama ini di Jakarta.

Menurut Watanabe, Honda secara global sudah menetapkan target full electric vehicle pada tahun 2040, bahkan penerapan dari pasar tiap negara berbeda tergantung permintaan dan kondisi negara masing-masing. Tapi Honda fokus mengembangkan Hybrid sebagai langkah penting elektrifikasi di masa depan,
Langkah mid term Hybrid jadi jembatan elektrifikasi di masa mendatang.

“Persaingan banyak brand baru dari sudut pandang konsumen ini opsi positif lebih banyak opsi konsumen,” ujar Watanbe.

CATEGORIES
TAGS