Pakai Insentif, Target 400 Ribu Unit Mobil Listrik Terjual 2025

JAKARTA, AVOLTA – Percepatan penggunaan kendaraan elektrifikasi di Indonesia terus digenjot oleh pemerintah. Salah satu upayanya, adalah dengan memberikan insentif terkait pembelian mobil listrik, hybrid, motor listrik, dan juga motor listrik konversi.

Dengan adanya pemberian insentif tersebut, maka diharapkan pasar dan jumlah mobil listrik terus bertambah pada masa mendatang. Sehingga, target net zero emission pada 2060 bisa cepat terealisasikan.

Dijelaskan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, insentif kendaraan listrik sejatinya telah dilakukan oleh sebagian besar negara lain.

“Kuncinya adalah energi transisi dan energi transisi pengguna yang terbesar adalah sektor otomotif, dan ini negara Eropa semuanya memberikan insentif itu didesain ada caping price kendaraan,” ujarnya.

Toyota Siap produksi Baterai di Indonesia tahun ini (Toyota global)

Lebih lanjut Airlangga menyebutkan, kebijakan subsidi mobil listrik dan motor listrik tersebut sengaja diberikan karena mahalnya harga jual. Politikus parta Golkar ini juga menilai harga untuk kendaraan ramah lingkungan ini 30% lebih mahal dibanding konvensional seperti bensin atau diesel.

Dengan begitu, pemberian insentif kendaraan listrik ini akan membuat sejumlah konsumen di Indonesia mendapat keringanan, untuk memiliki mobil listrik, dan berharap penjualannya bisa mencapai 400 ribu unit pada 2025 mendatang.

“Negara kompetitor kita paling dekat Thailand pun memberikan subsidi yang sama. Kita juga butuh market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik itu bisa mencapai minimal 20% pada 2025 atau sejumlah 400.000 unit,” pungkas Airlangga.

CATEGORIES
TAGS