Jangan Hanya Mobil Listrik, Kendaraan Gas Juga Perlu Insentif

Mobil berbahan gas (Viva.co.id/Herdi Muhardi)

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah telah berencana untuk mengucurkan dana Rp 50 triliun untuk insentif pembelian kendaraan listrik. Langkah tersebut dilakukan untuk mempercepat era elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

Pengamat Kebijakan Energi Iwa Garniwa menjelaskan, insentif terkait kendaraan elektrifikasi ini harus juga menyasar ke energi terbarukan, seperti kendaraan berbasis bahan bakar gas (BBG).

“Penggunaan energi terbarukan telah menjadi tuntutan global, termasuk di Indonesia. Maka wajar, jika diperlukan insentif untuk merealisasikannya,” ujar Iwa, dilansir Antara, Kamis (22/12/2022).

Iwa yang juga berstatus Rektor Institut Teknologi PLN melanjutkan, Indonesia perlu memiliki program tersendiri yang lebih tepat sasaran dan terukur. Hal itu harus menyesuaikan potensi yang ada di dalam negeri, dengan mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat.

Siemens Mulai Investasi di Faslitas Carjer Mobil Listrik (Reuters)

Selain itu, ia juga mengatakan, penggunaan kendaraan listrik sepenuhnya memang butuh tahapan. Pasalnya, masih banyak mobil atau motor listrik yang beredar di Tanah Air.

“Ketika kita langsung ke kendaraan listrik, itu semua mau diapakan? Jadi, perlu transisi,” tambahnya.

Sementara itu, Indonesia sendiri memiliki sejumlah energi ramah lingkungan yang bisa dioptimalkan pada fase transisi. Salah satunya, adalah dengan penggunaan BBG, yang memang programnya sempat dijalankan meskipun belum masif.

“Saya pikir ada program yang bagus, dari BBM ke BBG. Saya beberapa kali naik taksi di Korea Selatan, dan ternyata pakai gas. Jadi, penting untuk tidak semata-mata fokus ke satu program saja,” pungkasnya.

CATEGORIES
TAGS