Jangan Cuma Jualan, Merek Siapkan Pengolahan Limbah Baterai

Baterai buatan LG yang digunakan di sebuah mobil – dok.Istimewa via Breaking The News

JAKARTA, AVOLTA – Perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia semakin masif. Beberapa produsen sudah mulai serius bermain di segmen tersebut, dengan meluncurkan baragam mobil ramah lingkungan, mulai dari baterai murni, hybrid, hingga plug-in hybrid (PHEV).

Melihat hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyarankan, produsen roda empat harus sudah mulai memikirkan pengelolaan limbah baterai.

Meskipun, limbah baterai dari kendaraan listrik ini baru akan muncul 8 sampai 10 tahun ke depan, namun pengelolaannya harus dimulai dari saat ini.

“Saya rasa sudah harus mulai dipikirkan, walaupun limbah baterai baru akan muncul beberapa tahun ke depan, dan saya pemerintah telah mulai memikirkan hal tersebut, jadi saya tidak khawatir,” ujar Nangoi, disitat dari laman Binis, Kamis (22/12/2022).

Setali tiga uang dengan asosiasi yang membawahi pabrikan mobil di Tanah Air tersebut, pengamat energi dan ekonomi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menyebut bahwa perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik wajib membangun fasilitas pengelolaan limbahnya.

Jangan sampai, dan sangat ironis jika komponen utama untuk kendaraan listrik justru menghasilkan maslah baru bagi lingkungan.

“Akan diolah sendiri atau disubkotrakan ke perusahaan lain tidak masalah. Terpenting perusahaan baterai tidak menyingkirkan limbahnya,” pungkasnya.

CATEGORIES
TAGS