Garap Ekosistem Baterai EV, Indonesia Gandeng Afrika

JAKARTA, AVOLTA – Indonesia terus berusaha untuk menjadi negara yang ikut berkontribusi dalam era elektrifikasi dari hulu hingga hilir. Salah satu yang akan dilakukan, yaitu membangun ekosistem baterai buat kendaraan listrik alias electric vehilce (EV).

Informasi terbaru, pemerintah Indonesia akan berkolaborasi dengan dua negara di Afrika untuk menciptakan ekosistem baterai EV.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, dua negara yang dimaksud meliputi Zimbabwe dan Maroko sebagai negara bersumber daya lithium serta fosfat terbesar di dunia.

“Kolaborasi ini dapat menjadi kontribusi signifikan dalam transisi menuju energi hijau di masa depan,” ujar Rosan belum lama ini di Jakarta.

Rosan melanjutkan, kedua negara ini akan kolaborasi juga dalam memperkokoh kemitraan strategis di sektor energi hijau, hilirisasi, dan human capital.

Selain itu, Maroko juga selama ini diketahui menguasai lebih dari 70 persen cadangan fosfat. Bahan baku ini selain kerap dijadikan pupuk, juga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku baterai EV, yaitu Lithium Iron Phosphate (LFP).

“Kami percaya kemitraan ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pengembangan human capital,” kata Rosan.

CATEGORIES
TAGS