Penjualan Mobil Thailand Amblas 20,5% Juli 2024

Thailand menggebrak dengan rencana produksi mobil listrik lokal Mine. (carrushome.com)

JAKARTA, AVOLTA – Setali tiga uang dengan Indonesia, penjualan mobil di Thailand juga tengah mengalami penurunan, bahkan lebih buruk. Berdasarkan data Federation of Thai Industries atau Federasi Industri Thailand (FTI), pengiriman roda empat di Negeri Gajah Putih ini amblas hingga 20,5% pada Juli 2024, dibanding periode yang sama tahun lalu.

Tren penjualan yang turun di Thailand, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingginya utang rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

“Bank terus memperketat kriteria pinjaman bagi calon pembeli mobil, karena khawatir akan pinjaman bermasalah, yang mencapai 250 miliar baht pada Juli, meningkat 29,7 persen dari tahun ke tahun,” jelas Wakil Ketua FTI dan Juru Bicara Klub Industri Otomotif FTI Surapong Paisitpatanapong dilansir Bangkok Post, Sabtu (31/8/2024).

Sementara itu, secara total penjualan mobil di Thailand pada Juli 2024 turun menjadi 46.394 unit, sejalan juga dengan penurunan produksi sebesar yang hanya mencapai 124.829 unit atau turun 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.

Pikap yang menjadi segmen paling laris di Thailand, sepanjang Januari hingga Juli 2024, hanya mencapai 102.748 unit atau turun 39,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan pikap mobil penumpang turun 42,5% menjadi 21.814 unit, dan untuk mobil penumpang turun 36,6% menjadi 94.497 unit.

Namun, untuk segmen mobil listrik terjadi peningaktan sebesar 12,8% menjadi 40.343 unit, dan penjualan mobil hybrid meningkat leboh tinggi, yaitu mencapai 65,8% menjadi 76.014 unit.

“Lesunya penjualan truk pikap murni menjadi alasan utama menurunnya penjualan mobil domestik secara keseluruhan,” pungkas Surapong.

CATEGORIES
TAGS